ASEAN-European union (EU)
Pertemuan-Pertemuan Penting
Tahun 2012 ini merupakan peringatan 35 tahun kerja sama ASEAN dengan Uni Eropa, yang ditandai dengan beberapa kemajuan penting, antara lain adopsi Bandar Seri Begawan Plan of Action of the ASEAN-EU Enhanced Partnership (2013-2017) sebagai kelanjutan dan pengembangan mekanisme Plan of Action (PoA) to Implement the Nuremberg Declaration on an EU-ASEAN Enhanced Partnership (2007-2012).
Pertemuan-pertemuan penting kerja sama ASEAN-Uni Eropa selama tahun 2012, adalah:
a) Pertemuan Tingkat Menteri 19th ASEAN-EU Ministerial Meeting di Bandar Seri Begawan, 26-27 April 2012.
b) Pertemuan Tingkat Menteri dalam rangkaian 45th AMM/PMC pada tanggal 11 Juli 2012 di Phnom Penh, Kamboja.
c) Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) plus one sessions with Canada di Phnom Penh, 11 Juli 2012
Pertemuan tersebut juga telah menghasilkan Co-Chair Statement dan Joint Press Release on 35 Years ASEAN-EU Commemoration. UE telah menyampaikan komitmen baru sebesar € 20 Juta untuk mendukung integrasi ASEAN melalui mekanisme READI dan ARISE.
Hal penting lainnya adalah disusunnya TOR Study Visit antara staf ASEAN dan UE guna meningkatkan saling kesepahaman terhadap mekanisme kerja di ASEAN dan UE.
Kemajuan Kerja Sama Politik-Keamanan
Uni Eropa telah menyatakan keinginannya untuk mengaksesi TAC pada saat AEMM ke-17 di Phnom Penh tanggal 27-28 Mei 2009, dengan ditandatanganinya Declaration on Accession to the TAC by the European Union and European Community. Menanggapi hal ini, ASEAN mengeluarkan ASEAN Declaration of Consent to the Accession to the TAC by the European Union and European Community. Dengan adanya
kedua dokumen ini, secara otomatis UE dapat mengaksesi TAC setelah
selesainya ratifikasi terhadap Protokol Ketiga TAC oleh seluruh High Contracting Parties.
Sejalan dengan upaya ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights
(AICHR) untuk mempromosikan dan melindungi HAM di ASEAN, UE telah
memberikan dukungan dengan mengundang AICHR berkunjung ke UE dan Council of Europe
pada 22-27 Mei 2011. Kunjungan dimaksudkan untuk memberikan pandangan
dan pemahaman HAM, terutama untuk melakukan penguatan AICHR sebagai
sebuah Overarching Institution on Human Rights in ASEAN.
Pada Pertemuan 45th AMM/PMC/19th ARF/2nd
EAS FMM pada tanggal 11 Juli 2012, para Menlu menyambut baik aksesi UE
dan Inggris atas TAC, sebagai wujud komitmen UE dalam berkontribusi
untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan ASEAN. Para Menlu
ASEAN juga menyambut baik inisiatif UE mengundang AICHR dan dukungannya
dalam upaya finalisasi ASEAN Human Rights Declaration oleh AICHR. Pada kesempatan tersebut, juga telah dilakukan handing over Coordinatorship dari Brunei Darussalam ke Vietnam untuk periode 2012-2015.
Kemajuan Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Nilai perdagangan ASEAN-UE pada tahun 2011 sebesar US$ 234,7 (9,8% dari total perdagangan ASEAN dengan negara mitra). Namun demikian, EU tetap menjadi mitra dagang terbesar kedua ASEAN setelah RRT. Sedangkan nilai total investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) UE ke ASEAN tahun 2011, masih yang terbesar dan mencapai US$ 17 milyar, atau 20 % dari total FDI ke ASEAN dengan negara mitra.
Dalam
upaya mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan, UE lebih
mengedepankan negosiasi FTA secara bilateral dengan negara-negara ASEAN
sebagai stepping stone bagi FTA secara regional. Sejauh ini
negara ASEAN yang telah menandatangani kesepakatan FTA bilateral adalah
Singapura, sedangkan Malaysia dan Vietnam masih dalam proses.
Kerja sama ekonomi ASEAN-UE juga dilaksanakan di bawah kerangka Work Plan of ASEAN-EU Programme for Regional Integration Support II (APRIS II) yang selesai pada 31 Desember 2010. Pada tanggal 1 Maret 2011 telah diselenggarakan Concluding Seminar untuk mengakhiri APRIS II secara formal. Selanjutnya, UE memberikan dukungan kepada ASEAN melalui program baru “ASEAN Regional Integration Support from the EU (ARISE)” atau the ASEAN Economic Integration Support Programme dengan rencana anggaran sebesar €15 juta untuk periode 2011-2015.
Program-program
ARISE mulai dilaksanakan pada semester kedua tahun 2012 dan berakhir
pada tahun 2016. Khusus di sektor transportasi, ARISE lebih diarahkan
pada technical support guna mendukung langkah-langkah di bawah Transit Transport Coordinating Board (TTCB) Work Plan dan Brunei Action Plan 2011-2015 (BAP).
Kemajuan di Bidang Sosial Budaya
ASEAN dan UE telah menandatangani Regional EU-ASEAN Dialogue Instrument (READI) pada 15th ASEAN-EU Ministerial Meeting tahun 2005 untuk memberi landasan bagi kerjasama isu-isu non-perdagangan. READI menjadi policy mechanism dialogue/process untuk mempromosikan hubungan dialog ASEAN-EU di bidang non-perdagangan. Kerja sama di bawah READI telah dilakukan di berbagai bidang, antara lain information society, kesehatan hewan, perubahan iklim, transportasi, energi dan mineral.
Kesepakatan kerja sama lainnya adalah EC-ASEAN Regional Indicative Programme (RIP) yang diarahkan pada sektor pembangunan, meliputi ASEAN-EU Programme on Immigration and Border Management; ASEAN-EU Cooperation on Statistic; EC-ASEAN Intellectual Property Rights Cooperation Programme (ECAP) III; ASEAN
Civil Aviation Cooperation Project; Enhancing Economic
Partnership/Support to ASEAN-EU Free Trade Agreement (FTA) Negotiations
Process; serta Support to EU-ASEAN Sectoral Dialog (READI). Dalam kerangka ini telah dialokasikan dana sebesar €30 juta untuk tahun 2011-2013.
Pada pertemuan 45th AMM/PMC/19th ARF/2nd EAS FMM di Phnom Penh tanggal 11 Juli 2012, para Menlu menyambut baik kunjungan para pejabat ASEAN dan AHA Centre ke Brussel pada tanggal 18-22 Juni 2012 dalam rangka meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana secara bersama.