
Menteri Pariwisata Kamboja, H.E.
Thong Kon Mencicipi Salak Pondoh di booth kuliner Indonesia (1/4/2016)
Komoditi hasil
perkebunan Indonesia berupa salak pondoh asal Yogyakarta, menjadi salah satu
produk primadona dari booth kuliner Indonesia pada ASEAN Cuisine
Festival 2016 yang berlangsung pada tanggal 1-2 April 2016 di Phnom Penh, Kamboja. Dalam
waktu kurang dari empat jam, sekitar seratus kilogram salak pondoh ludes
diborong para pengunjung yang mayoritas merupakan masyarakat lokal Kamboja
disamping pengunjung dari negara-negara lainnya. Pada kesempatan tersebut
Menteri Pariwisata Kamboja, H.E. Thong Kon menyempatkan diri untuk mencicipi
salak pondoh di booth kuliner KBRI Phnom Penh, dan membawa pulang
sekantong salak.
Salak pondoh merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang memiliki pasar potensial di Kamboja. Produk sejenis yang ada
di pasar Kamboja saat ini adalah salak lokal dan asal Thailand, namun dari segi
rasa Salak asal Indonesia jauh lebih unggul, sehingga langsung disukai
masyarakat Kamboja. Salak pondoh tersebut baru memasuki pasar kamboja sekitar
satu bulan terakhir ini. Satu-satunya importir salak pondoh di Kamboja mengaku
sedikit kewalahan memenuhi permintaan pasar. Saat ini salak yang diimpornya
baru dipasarkan di beberapa toko buah dan pasar di dalam kota Phnom Penh, namun
pihaknya sudah mendapatkan permintaan dari beberapa kota lain seperti Siem Reap
dan belum dapat terlayani. Diharapkan mulai pertengahan bulan April, pihaknya
sudah dapat memenuhi permintaan dari luar kota.
(KBRI Phnom Penh)