Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita
semua,
Para undangan yang saya
hormati,
Kita patut bersyukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan
kepada kita untuk berkumpul merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI
ke-65.
Peringatan ini selain dimaksudkan sebagai perenungan atas jasa-jasa
besar para pahlawan di masa lalu, juga untuk mengkaji kontribusi yang telah dan
akan kita berikan kepada bangsa dan negara tercinta, Indonesia di masa
mendatang.
Sejak diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, oleh
Soekarno dan Hatta, bangsa Indonesia telah mengalami liku-liku sejarah yang
cukup panjang. Kemerdekaan Indonesia telah menjadi salah-satu katalis bagi pembebasan
bangsa-bangsa terjajah di dunia, sehingga telah turut mengubah jalannya sejarah
dunia. Memang, kemerdekaan Indonesia telah memberikan inspirasi bagi bangsa-bangsa
terjajah lain di dunia, terutama di Asia dan Afrika, untuk memerdekakan diri. Konperensi
Asia – Afrika, Bandung (1955) merupakan suatu ‘corner stone’ bagi proses dekolonisasi dunia tersebut.
Para undangan yang saya
hormati,
Selama 65 tahun merdeka, Indonesia telah menoreh berbagai prestasi di
berbagai bidang. Reformasi gelombang pertama yang dimulai pada tahun 1997,
telah mampu menciptakan Indonesia sebagai negara demokratis ketiga terbesar di
dunia. Proses pemilihan umum, baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai
tingkatan terselenggara secara rutin dan damai; ‘good governance’ telah menjadi jangkar kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Dalam Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan
DPR-RI, 16 Agustus 2010 beliau mengatakan, antara lain: ‘sungguh menakjubkan’ proses perubahan mendasar di Indonesia
berjalan secara damai (quiet revolution).
Suatu prestasi yang layak kita banggakan bersama.
Stabilitas politik yang tercipta telah pula mendorong pembangunan ekonomi.
Tahun 2009 yang lalu, sementara negara-negara lain mengalami pertumbuhan ekonomi
negatif di tengah-tengah resesi ekonomi dunia, indikator ekonomi makro
Indonesia seluruhnya positif, antara lain: pertumbuhan ekonomi hampir 6%; daya
beli rakyat meningkat; lapangan pekerjaan bertambah serta angka kemiskinan
menurun; laju inflasi tertahan pada kisaran 3% sementara nilai tukar rupiah
stabil dan cadangan devisa sekitar US$ 70 milyar, terbesar sepanjang sejarah. Keyakinan
investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia juga semakin membaik dengan
naiknya peringkat Indonesia dari BB menjadi BB+, 1 notch di bawah investment
grade. Sunday Morning Post (15/08/2010) bahkan menegaskan, bersama dengan
Turki, Indonesia merupakan negara destinasi investasi yang lebih menarik dari
negara-negara yang tergabung dalam BRIC (Brazil, Russia, India, dan China) Kemajuan-kemajuan
yang dicapai oleh bangsa Indonesia tersebut selaras dengan tema peringatan HUT
Kemerdekaan tahun 2010 ini, yaitu: ‘Dengan
semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kita sukseskan reformasi gelombang kedua,
untuk terwujudnya kehidupan yang makin sejahtera, makin demokratis dan makin
berkeadilan’.
Para undangan yang saya
hormati,
Dalam konteks hubungan bilateral Indonesia – RRT, HUT Kemerdekaan Indonesia
tahun ini juga bermakna sangat mendalam, karena pada tahun ini kita merayakan
60 tahun hubungan diplomatik RI – RRT. Tahun 2010, juga telah ditetapkan sebagai
‘Tahun Persahabatan Indonesia – RRT’.
Kedua negara telah pula menandatangani Deklarasi Kemitraan Strategis
(April 2005) dan Plan of Action (Januari 2010) yang menjadi landasan utama bagi
upaya-upaya memperkuat hubungan Indonesia – RRT. Kemitraan Strategis terbukti efektif mendorong tumbuhnya
hubungan bilateral di berbagai bidang. Volume perdagangan kedua negara terus
meningkat, tahun 2009 mencapai hampir US$ 30 milyar. Saat ini, atas instruksi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia menargetkan volume perdagangan dua
arah sebesar US$ 50 milyar pada tahun 2014. Pemberlakuan ASEAN
– China Free Trade (ACFTA, 2010), diharapkan semakin mendorong aktivitas
perdagangan kedua negara. Dengan meningkatnya perdagangan dengan, dan investasi
dari RRT, kita berharap hubungan bilateral kedua negara akan semakin kokoh di
masa-masa mendatang. Untuk itu peran dan kinerja seluruh jajaran pimpinan dan
staf KBRI Beijing perlu terus ditingkatkan.
Pada saat yang sama, hubungan antar-masyarakat
kedua negara pada tingkat akar rumput juga semakin berkembang pesat, terbukti
dengan semakin meningkatnya tukar-menukar mahasiswa, tokoh-tokoh agama dan
masyarakat, politisi, serta anggota parlemen. Mudah-mudahan pada tahun ini, tidak kurang dari 600.000
wisatawan RRT akan mengunjungi Indonesia. Kita berharap
hal yang sama juga berlaku bagi hubungan Indonesia dengan Mongolia.
Para undangan yang saya
hormati,
Sebagai penutup, marilah kita berdoa Tuhan YME terus melimpahkan rahmat,
karunia-Nya kepada pemimpin dan rakyat Indonesia, agar upaya kita mewujudkan Indonesia
yang maju, demokratis, berkeadilan, dan bermartabat, berdasarkan Pancasila, UUD
1945 dan Bhinneka Tunggal Ika berhasil dengan baik.
Dirgahayu Republik Indonesia. Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.